Jurnal, Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTS: hukum. Buku pintar Olahraga. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto. 30 or more documents about dasar dasar evaluasi pendidikan suharsimi arikunto found. JURNAL Abeniya, Abed, and Majid Nokbeh Zaeim. 'The Impact of Country of Origin and Ethnocentrism as Major Dimensions in Consumer Purchasing Behavior in Fashion.' European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences Issue 33, 222232.
DAFTAR PUSTAKA BUKU: Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Cetakan Ketujuh, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Djarwanto, PS.
Mengenal Beberapa Uji Statistik dalam Penelitian. Edisi Kedua, Penerbit Liberty, Yogyakarta. Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.
Edisi Ketiga, Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis.
Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Cara Mengukur Kepuasan Karyawan. Cetakan Kedua, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Luthans, Fred. Perilaku Organisasi. Diterjemahkan oleh Vivin Andika Yuwono dkk. Edisi Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Luthans, Fred. Organizational Behavior, McGraw Hill International, New York.
Nachrowi, Nachrowi D. Ekonometrika: Pendekatan Populer dan Praktis Untuk Ekonomi dan Keuangan. Penerbit Lembaga Penerbit FE UI, Jakarta.
Narimawati, Umi. Teknik-teknik Analisis Multivariat untuk Riset Ekonomi.
Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Organizational Behavior Citizenships: The Good Soldier Syndrome. Lexington Books: Lexington, MA. Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi.
Diterjemahkan oleh Tim Indeks. Penerbit Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Robbins, Stephen P.
Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Diterjemahkan oleh Halida. Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
PdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your Utara Universitas Sumatera product a lot easier to use and much preferable to Adobe's' A.Sarras - USA Santoso, Singgih dan Fandi Tjiptono. Riset Pemasaran: Konsep dan aplikasi dengan SPSS, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta. Schermerhorn, Jhon.R, Hunt, James G, dan Richard N.Osborn. Organizational Behaviour.,7th Edition, Penerbit Wiley, USA.
Siagian, Sondang P. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Cetakan Pertama, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Sigit, Soehardi. Esensi Perilaku Organisasi. Penerbit Lukman Offset, Yogyakarta.
Steers, Ricard M. Efektifitas Organisasi. Diterjemahkan oleh Magdalena Jamin. Penerbit Lembaga Penerbitan dan Pembinaan Manajemen, Jakarta. Metode Penelitian Bisnis.
Penerbit Alfabeta, Bandung. Perilaku Organisasi. Edisi Kedua, Penerbit AMUS, Yogyakarta. Sutrisno, Edy. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Kencana, Jakarta. Teguh, Muhammad.
Metodologi Penelitian Ekonomi. Penerbit RajaGrafindo Persada, Jakarta. Umar, Husein.
Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua, Penerbit RajaGrapindo Persada, Jakarta. Budaya dan Iklim Organisasi: Teori, Aplikasi dan Penelitian. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
JURNAL Bukhari, Zirgham Ullah. Determinants of Organizational Citizenship Behavior in Pakistan International. Review of Business Research Papers Vol.5 N0.
2 (March 2009) 132-150. Hasanbasri, Danan Mubasysyir. Hubungan Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi dengan Organizational Citizenships Behaviour di Politeknik Kesehatan Banjarmasin.
KMPK UGM, Working Paper Series No.2, Januari 2007. PdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your Utara Universitas Sumatera product a lot easier to use and much preferable to Adobe's' A.Sarras - USA Kaihatu, Thomas Stefanus dan Wahyu Astjarjo Rini. Kepemimpinan Transformasional dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Hidup Kerja, Komitmen Organisasi dan Perilaku Extra Peran: Study pada GuruGuru SMU di Kota Surabay. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.98 No.1 (Maret 2007): 49-61.
Lievens, Filip dan Frederik Anseel. Confirmatory factor analysis and invariance of an organizational citizenship behaviour measure across samples in a Dutch-speaking context. Journal of Occupational and Organizational Psychology (2004), 77, 299–306 Organ, Dennis W. Organizational Citizenship Behavior: It’s Contruct Clean-Up Time. Human Performance 10 (2): 85-97 Sampe Tondok, Marcelius dan Rita Andarika. Hubungan antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional dengan Kepuasan Kerja Karyawan.
Jurnal PSYCHE, Vol. 1 No.1 (Desember 2004): 35-49. Sarwono, Slamet S. Dan Amiluhur Soeroso. Determinasi Demografi terhadap Perilaku Karitatif Keorganisasian. Jurnal Siasat Bisnis Vol.1 No.6 (2001): 21-37.
Solikhan dan Matziatul Churiah. Analisis Jalur Iklim Organisasi terhadap Komitmen dan Kepuasan Kerja dan Implikasinya pada Prestasi Kerja. Jurnal Ekonomi Modernisasi, Vol.2 No.3 (Oktober 2006).
TESIS: Arifin, Juni. Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas KIMPRASKO Banjarmasin”. ITS, Surabaya.
Atmojo, Wahyudi Dwi. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Bawahan: Studi pada PTS UAB Surakarta. UGM, Yogyakarta. Barokah, 2008. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behaviour di Bank BNI Cabang UGM Yogyakarta. UGM, Yogyakarta. Husna, Syarifah.
The Influence of Organizational Coomitment Toward Organizational Behaviour Citizenships (OCB) Among Contract Staffs (Vot 29) in University Malaysia Perlis. Fakulty Pengurusan Perniagaan. University Utara Malaysia.
PdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your Utara Universitas Sumatera product a lot easier to use and much preferable to Adobe's' A.Sarras - USA Kusnan, Ahmad. 2004, Analisis Sikap Iklim Organisasi Etos Kerja dan Disiplin Kerja dalam Menentukan Efektifitas Kinerja Organisasi di Garnisun Tetap III Surabaya. Program Pasca Sarjana Universitas Air Langga, Surabaya.
Brahmana, Sunardi S dan Herman Sofyandi. Transformational Leaderships dan Organizational Citizenship Behaviour di Utama. Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama, Surabaya, Hamdie, Taufiqurrahman.
2007 Hubungan Antara Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja bagi Karyawan RSUD H.Boejasin Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Sekolah Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta. Hardaningtyas, Dwi. Pengaruh Tingkat Kecerdasan Emosi dan Sikap pada Budaya Organisasi terhadap Organization Citizenships behaviour (OCB) pada Karyawan PT. Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga, Surabaya.
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional yang Otentik terhadap Kepuasan Kerja dan Kecerdasan Emosional Guru dan Karyawan Madrasah Aliyah Jombang. Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga, Surabaya INTERNET:.
“Budaya Organisasi”. Home page online. Di dapat dari (Diakses tanggal 13 Nopember 2009). “Manajemen Sumber Daya Manusia”.
Home page online. Di dapat dari (Diakses tanggal 13 Nopember 2009). “Perkembangan Organisasi”. Home page online. Di dapat dari (Diakses tanggal 13 Nopember 2009).
“Kepemimpinan Dalam Organisasi”. Home page online. Di dapat dari (Diakses tanggal 13 Nopember 2009) Bentari, Jessica.
“Teori tentang Kepuasan Kerja”. Home page online.
Di dapat dari (Diakses tanggal 28 Desember 2009). Sumabi, Ratno. “Kepemimpinan Transformasional”. Home page online. Di dapat dari (Diakses tanggal 13 Nopember 2009). PdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Get yours now! “Thank you very much!
I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your Utara Universitas Sumatera product a lot easier to use and much preferable to Adobe's' A.Sarras - USA.
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid atau reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.
Untuk mengetahui bagaimana teknik pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif maka akan diuraikan pada pembahasan selanjutnya. Dalam suatu penelitian, langkah pengumpulan data adalah satu tahap yang sangat menentukan terhadap proses dan hasil penelitian yang akan dilaksanakan tersebut.
Kesalahan dalam melaksanakan pengumpulan data dalam satu penelitian, akan berakibat langsung terhadap proses dan hasil suatu penelitian. Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan kondisi tersebut, pengertian pengumpulan data diartikan juga sebagai proses yang menggambarkan proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
Pengumpulan data, dapat dimaknai juga sebagai kegiatan peneliti dalam upaya mengumpulkan sejumlah data lapangan yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (untuk penelitian kualitatif), atau menguji hipotesis (untuk penelitian kuantitatif). Merujuk pada pengertian di atas, betapa pentingnya pengumpulan data dalam proses penelitian. Tanpa data lapangan, proses analisis data dan kesimpulan hasil penelitian, tidak dapat dilaksanakan. Ada perbedaan yang cukup mendasar mengenai pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Oleh karena itu, membahas pengertian pengumpulan data tidak hanya pada pemahaman pengertiannya saja, akan tetapi perlu dipahami juga, bagaimana pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dalam pelaksanaannya tidak mesti harus langsung oleh peneliti, akan tetapi dapat dilakukan melalui pihak lain yang dipandang mampu atau kompeten dalam melaksanakan pengumpulan data. Atas dasar tersebut, maka instrumen penelitian yang akan digunakan, harus memenuhi syarat-syarat instrumen penelitian.
Data juga dapat dibagai menjadi menjadi bermacam-macam klasisifikasi. Tergantung dari jenis, teknik, kegunaan dan analisanya. Seperti yang terangkum berikut ini: 1. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya. a. Data Primer Data primer adalah secara langsung diambil dari objek penelitian oleh peneliti baik perorangan maupun organisasi. Contoh: Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah. Berdasarkan sumbernya a.
Data Internal Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misalnya: data keuangan, data pegawai, data produksi. Data Eksternal Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi.
![Jurnal Jurnal](/uploads/1/2/5/4/125485119/825508279.jpg)
Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya. Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya a. Data Kuantitatif 1) Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain 2) Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain. Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data a. Data Diskrit Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli.
Contohnya adalah berat badan ibu-ibu PKK Sumber Ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya. Data Kontinyu Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton. Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya a.
Data Cross Section Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. Angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya. Data Time Series / Berkala Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. Top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dl A.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA KUANTITATIF Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting dan berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan pada setting alamiah ( natural seting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sekunder.
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya kalau dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview, kuesioner (angket), observasi (Sugiyono, 2006: 137) 1. I nterview (Wawancara) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil. Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan teknik interview dan juga kuesioner adalah sebagai berikut:. Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si peneliti. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan dengan tatap muka maupun lewat telepon. Wawancara terstruktur Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun sudah disiapkan.
Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara berjalan lancar. Adapun contoh wawancara terstruktur tentang tanggapan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah: 1) Bagaiamanakah tanggapan Bapak/Ibuk terhadap pelayanan pendidikan di kabupaten ini? A) Sangat bagus b) Bagus c) Tidak bagus d) Sangat tidak bagus 2) Bagaiamanakah tanggapan Bapak/Ibuk terhadap pelayanan bidang kesehatan di kabupaten ini? A) Sangat bagus b) Bagus c) Tidak bagus d) Sangat tidak bagus 2. Wawancara tidak terstruktur Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Adapun contohnya adalah sebagai berikut: “ Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibuk terhadap kebijakan pemerintah tentang impor gula saat ini?dan bagaimana dampaknya terhadap pedagang dan petani”. Wawancara tidak terstruktur sering digunakan dalam penelitian pendahuluan malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang responden.
Pada penelitian pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada pada objek, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan atau variabel apa yang harus diteliti. Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden. Berdasarkan analisis terhadap setiap jawaban dari responden tersebut, maka peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada satu tujuan. Dalam melakukan wawancara maka pewawancara harus memperhatikan tentang situasi dan kondisi sehingga dapat memilih waktu yang tepat kapan dan dimana harus melakukan wawancara. Kuesioner Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden(Iskandar, 2008: 77). Uma sekaran (1992) dalam Sugiyono mengungkapkan beberapa prinsip penulisan angket yaitu sebagai berikut: 1. Prinsip penulisan angket 1) Isi dan tujuan pertanyaan, yang dimaksud disini adalah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan. Kalau berbentuk pengukuran, maka dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus ada skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti. 2) Bahasa yang digunakan, bahasa yang digunakan dalam penulisan angket harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden. 3) Tipe dan bentuk pertanyaan, tipe pertanyaan dalam angket dapat berupa terbuka atau tertutup, (dalam wawancara bisa terstruktur dan tidak terstruktur), dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif dan negatif.
4) Pertanyaan tidak mendua 5) Tidak menanyakan yang sudah lupa 6) Pertanyaan tidak menggiring, artinya usahakan pertanyaan tidak menggiring pada jawaban yang baik saja atau yang jelek saja. 7) Panjang pertanyaan, pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga akan membuat jenuh responden dalam mengisi. 8) Urutan pertanyaan, urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju hal yang sulit. Prinsip pengukuran, angket yang diberikan kepada responden adalah merupakan instrumen penelitian, yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan di teliti. Oleh karena itu instrumen angket tersebut harus daapat digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel variabel yang diukur.
Penampilan fisik angket, penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket. Observasi Dalam menggunakan observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen pertimbangan kemudian format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan. Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian kepada skala bertingkat.
Misalanya memperhatikan reaksi penonton televisi, bukan hanya mencatat rekasi tersebut, tetapi juga menilai reaksi tersebut apakah sangat kurang, atau tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki (Arikunto, 2006: 229). TEKNIK PENGUMPLAN DATA KUALITIATIF Dalam metode penelitian kualitatif, lazimnya data dikumpulkan dengan beberapa teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu; 1).
Wawancara, 2). Observasi, 3). Dokumentasi, dan 4). Diskusi terfokus ( Focus Group Discussion).
Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15). Sebelum masing-masing teknik tersebut diuraikan secara rinci, perlu ditegaskan di sini bahwa hal sangat penting yang harus dipahami oleh setiap peneliti adalah alasan mengapa masing-masing teknik tersebut dipakai, untuk memperoleh informasi apa, dan pada bagian fokus masalah mana yang memerlukan teknik wawancara, mana yang memerlukan teknik observasi, mana yang harus kedua-duanya dilakukan. Pilihan teknik sangat tergantung pada jenis informasi yang diperoleh.
Wawancara Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian (Emzir, 2010: 50). Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya.
Byrne (2001) menyarankan agar sebelum memilih wawancara sebagai metoda pengumpulan data, peneliti harus menentukan apakah pertanyaan penelitian dapat dijawab dengan tepat oleh orang yang dipilih sebagai partisipan. Studi hipotesis perlu digunakan untuk menggambarkan satu proses yang digunakan peneliti untuk memfasilitasi wawancara.
Menurut Miles dan Huberman (1984) ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam melakukan wawancara, yaitu: a) The setting, peneliti perlu mengetahui kondisi lapangan penelitian yang sebenarnya untuk membantu dalam merencanakan pengambilan data. Hal-hal yang perlu diketahui untuk menunjang pelaksanaan pengambilan data meliputi tempat pengambilan data, waktu dan lamanya wawancara, serta biaya yang dibutuhkan. B) The actors, mendapatkan data tentang karakteristik calon partisipan. Di dalamnya termasuk situasi yang lebih disukai partisipan, kalimat pembuka, pembicaraan pendahuluan dan sikap peneliti dalam melakukan pendekatan. C) The events, menyusun protokol wawancara, meliputi: 1)Pendahuluan, 2) Pertanyaan pembuka, 3) Pertanyaan kunci, dan 4) Probing, pada bagian ini peneliti akan memanfaatkan hasil pada bagian kedua untuk membuat kalimat pendahuluan dan pernyataan pembuka, serta hasil penyusunan pedoman wawancara sebagai pertanyaan kunci.
B ) The process, berdasarkan persiapan pada bagian pertama sampai ketiga, maka disusunlah strategi pengumpulan data secara keseluruhan. Strategi ini mencakup seluruh perencanaan pengambilan data mulai dari kondisi, strategi pendekatan dan bagaimana pengambilan data dilakukan. Karena merupakan proses pembuktian, maka bisa saja hasil wawancara sesuai atau berbeda dengan informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Agar wawancara efektif, maka terdapat berapa tahapan yang harus dilalui yakni: 1). Mengenalkan diri, 2). Menjelaskan maksud kedatangan, 3). Menjelaskan materi wawancara, dan 4).
Mengajukan pertanyaan (Yunus, 2010: 358). Selain itu, agar informan dapat menyampaikan informasi yang komprehensif sebagaimana diharapkan peneliti, maka berdasarkan pengalaman wawancara yang penulis lakukan terdapat beberapa kiat sebagai berikut; 1). Ciptakan suasana wawancara yang kondusif dan tidak tegang, 2). Cari waktu dan tempat yang telah disepakati dengan informan, 3). Mulai pertanyaan dari hal-hal sederhana hingga ke yang serius, 4). Bersikap hormat dan ramah terhadap informan, 5). Tidak menyangkal informasi yang diberikan informan, 6).
Tidak menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi yang tidak ada hubungannya dengan masalah/tema penelitian, 7). Tidak bersifat menggurui terhadap informan, 8). Tidak menanyakan hal-hal yang membuat informan tersinggung atau marah, dan 9). Sebaiknya dilakukan secara sendiri, 10) Ucapkan terima kasih setelah wawancara selesai dan minta disediakan waktu lagi jika ada informasi yang belum lengkap. Setidaknya, terdapat dua jenis wawancara, yakni: 1). Wawancara mendalam ( in-depth interview), di mana peneliti menggali informasi secara mendalam dengan cara terlibat langsung dengan kehidupan informan dan bertanya jawab secara bebas tanpa pedoman pertanyaan yang disiapkan sebelumnya sehingga suasananya hidup, dan dilakukan berkali-kali.
Wawancara terarah ( guided interview) di mana peneliti menanyakan kepada informan hal-hal yang telah disiapkan sebelumnya. Berbeda dengan wawancara mendalam, wawancara terarah memiliki kelemahan, yakni suasana tidak hidup, karena peneliti terikat dengan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Sering terjadi pewawancara atau peneliti lebih memperhatikan daftar pertanyaan yang diajukan daripada bertatap muka dengan informan, sehingga suasana terasa kaku. Observasi Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang.
Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian (Guba dan Lincoln, 1981: 191-193). Bungin (2007: 115-117) mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu: 1). Observasi partisipasi, 2). Observasi tidak terstruktur, dan 3). Observasi kelompok.
Berikut penjelasannya: 1) Observasi partisipasi adalah ( participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan. 2) Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan. 3) Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian. Dokumen Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak bermakna (Faisal, 1990: 77). Focus Group Discussion Metode terakhir untuk mengumpulkan data ialah lewat Diskusi terpusat ( Focus Group Discussion), yaitu upaya menemukan makna sebuah isu oleh sekelompok orang lewat diskusi untuk menghindari diri pemaknaan yang salah oleh seorang peneliti.
Misalnya, sekelompok peneliti mendiskusikan hasil UN 2011 di mana nilai rata-rata siswa pada matapelajaran bahasa Indonesia rendah. Untuk menghindari pemaknaan secara subjektif oleh seorang peneliti, maka dibentuk kelompok diskusi terdiri atas beberapa orang peneliti. Dengan beberapa orang mengkaji sebuah isu diharapkan akan diperoleh hasil pemaknaan yang lebih objektif. Interviewing as a data collection method. Association of Operating Room Nurses. AORN Journal Creswell, J.
Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc: California Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitaif dan Kualitatif).
![Jurnal Arikunto Jurnal Arikunto](/uploads/1/2/5/4/125485119/231311595.jpg)
Jakarta: Gaung Persada Group Miles, M. B dan Huberman, A. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. California: Sage Sanafiah Faisal. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Aplikasi. Malang: YA3 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta. Salam mba rahmi, saya sedang melakukan penelitian thesis, metode yg saya gunakan adalah kualitatif dan alat ukur yang saya gunakan adalah swot balance scorecard didalamnya terdiri 4 perspektif yang akan diukur yakni perspektif keuangan, perspektif pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan.
Dalam pengumpulan data akan dilakukan melalui wawancara pertanyaannya: apakah pengumpulan data melalui wawancara hasilnya harus diuji dengan uji validitas dan reliabilitas? Terima kasih.